Mampu
meraih visi yaitu “Indonesia Emas” merupakan suatu harapan yang luar biasa.
Indonesia Emas, dengan perekonomian yang maju, pendidikan yang merata,
kemiskinan yang berkurang, kesejahteraan rakyat ialah mimpi bagi seluruh rakyat
Indonesia. Meraih visi menuju “Indonesia Emas” bukanlah perkara mudah, apalagi
hanya wacana tanpa tindakan nyata.
Semakin diperdalam, mari menengok
beragam kritik-kritik terhadap berbagai macam kebijakan pemerintah, menuding
bahwa pemerintah kini tidak visioner adalah hal yang wajar bahkan membumi di
Indonesia, tersebar mulai dari surat kabar, televisi maupun jejaring sosial.
Kritikan tersebut semakin menjadi-jadi manakala Indonesia sedang banjir
masalah; korupsi, tawuran antar pelajar, kemiskinan, inflasi, dan lain
sebagainya. Namun yang dipertanyakan tindakan nyata apa yang dilakukan seiring
dengan datangnya berbagai macam kritik yang dilontarkan? Apakah hanya berwacana
tanpa ada aksi nyata?
Generasi muda kini kian kritis,
berbagai organisasi-organisasi di kampus aktif menyuarakan gerakan-gerakan yang
digunakan untuk mengkritisi pemerintah dan sistemnya. Aksi demo, orasi dan
sebagainya sudah sering ditemui apalagi di dunia kampus. Namun, dalam hal ini
kurang terlihat dampaknya. Mahasiswa hanya melakukan demo, orasi, dan lain
sebagainya namun tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan nampaknya masih
kurang.
Sudah saatnya revolusi dimainkan
oleh generasi muda, terutama mahasiswa. Melakukan aksi nyata, terjun secara
lansung, mengatasi permasalahan sesuai kapasitas diri dan kemampuan, tidak
perlu muluk-muluk karena perubahan sekecil apapaun yang bisa dilakukan akan
menginspirasi orang lain untuk berbuat yang sama, dengan demikian virus
semangat untuk merubah keadaan Indonesia yang terpuruk menuju “Indonesia Emas”
akan tercapai.
Lakukan sesuatu diawali dengan hal
yang sesuai passion, sesuatu usaha yang didasari atas passion akan ringan
dilakukan. Berkumpul dengan sesama personal yang memiliki passion yang sama akan membuat kita
jadi lebih kreatif dan berkembang. . Misalnya suka bermusik, bermain teater,
membaca puisi, atau menulis sebuah cerita apabila seluruhnya memiliki semangat
dan loyalitas tinggi, bisa melakukan aksi nyata misalnya pertunjukan drama,
melakukan kampanye anti korupsi melalui seni. Tetapi yang terpenting ialah
harus bercermin dari diri kita, apakah kita sudah mampu untuk menghindari
korupsi? Apakah kita bersih dari korupsi? Kalau kita saja masih terjangkit
korupsi, misalnya korupsi waktu, jangan terburu-buru melakukan aksi karena
esensi dan tujuan yang ingin dicapai tidak akan gemilang. Malu juga, melakukan
aksi namun diri sendiri belum bersih. Oleh karena itu, mulai gerakan dari diri
kita, baru menularkan ke orang lain. Evaluasi diri sendiri, karena segala
sesuatu yang dimulai dari diri sendiri hasilnya akan jauh lebih baik, semangat
menuju Indonesia Emas.
0 komentar