Pendidikan
Kewarganegaraan diajarkan di Pendidikan Tinggi agar peserta didik memiliki
kompetisi yang relevan dengan kesadaran berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Pembentukan kompetensi tersebut menurut pendapat saya belum sesuai dengan apa
yang diharapkan sebab, dilihat dari pribadi peserta didik dalam hal ini
mahasiswa, belum mencerminkan sikap yang diharapkan dari adanya mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan. Seperti contoh, mahasiswa diharapkan dapat memupuk
pola pikir, pola sikap dan pola perilaku yang mencerminkan nilai-nilai
perjuangan/patriotisme, rasa cinta tanah air, kesadaram tekad, semangat, rela
berkorban untuk bangsa dan negara. Hal itu belum tercapai, karena kini peserta
didik masih pasif dan apatis dalam peran serta memperjuangkan patriotisme, rasa
cinta tanah air, dan sebagainya. Saya rasa itu akibat dari adanya era
globalisasi, di mana pengaruh dari luar sangat gencar masuk ke Indonesia tanpa
filter yang baik, sehingga pengaruh positif dan negatif seakan masuk dengan
sangat mudah dan dengan cepat mempengaruhi pribadi dari peserta
didik/mahasiswa. Contoh kecilnya, budaya hidup westernisasi, dunia malam,
menyukai produk-produk impor yang bermerk, cara berpakaian, tingkah laku dan
pola pikir telah terkontaminasi dengan budaya luar negeri. Lalu, ketika
perebutan wilayah negara, semisal Pulau Ambalat, beragam budaya yang diklaim
oleh Malaysia, tidak banyak dari generasi muda yang berkoar-koar ikut menuntut
hak Indonesia. Banyak yang masih apatis terhadap kejadian-kejadian yang sebetulnya
adalah tolak ukur, sejauh mana kepedulian generasi bangsa terhadap kekayaan
budaya dan alam milik bangsa Indonesia. Itu adalah sedikit contoh kecil bahwa
kompetensi yang diharapkan dari pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan belum
sepenuhnya berhasil tercapai, serta masih banyak kekurangan yang harus
dibenahi. Oleh karena itu, saya pikir Pendidikan Kewarganegaraan harus tetap
diberikan, disertai dengan adanya perbaikan kurikulum, metode pengajaran serta
kerjasama dan komitmen yang baik dari berbagai pihak, agar misi dan visi yang
diusung dari diberikannya mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan bisa berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.