Semasa Kita Bersama

by - Oktober 27, 2011

Seiring waktu terus berjalan… maka untuk kesekian kalinya kita menjumpai sebuah perpisahan.
Rasa-rasanya, baru kemarin pagi aku memakai seragam putih-cokelat, lengkap dengan atribut-atribut MOS dari mulai topi (baca: pot), nama dada, tas sampah (tapi ngga pernah diisi sampah) yang selalu nangkring di bahu selama 3 hari masa orientasi. Ditambah aksi marah-marah dari kakak senior yang sudah barang pasti membawa aura tegang. Perkenalan yang lucu-lucu malu-maluin saat pertama masuk di SMA. Yahhh… seribu kesan itu seakan diputar balik, dalam sebuah bioskop angan-angan.
Satu tahun kita bersama, 1 tahun terasa bukan hal yang lama. Tapi coba kita kalkulasi kembali, 365 hari dikalikan 24 dikalikan lagi 60, dikalikan lagi 60, maka hasilnya 31.536.000 detik. Sekian detik itu bukan waktu yang sebentar.
Buktinya, banyak sekali hal yang kita lalui bersama, mengingat waktu kita di sekolah terbilang panjang. Dari mulai hal-hal kecil, upacara, bersih-bersih kelas, bercanda, mengerjakan tugas, marah-marah, bertengkar, ujian, jalan-jalan, makan di kantin, anarkisme, renang, futsal, nonton film di laptop, sampai contekan. :) hal kecil yang tersusun sedemikian rupa, sehingga membuat kesan istimewa!
Interaksi yang kita lakukan tanpa kita sadari, membuat kita memahami satu sama lain. Si A tipe orang keras, sulit diatur, tapi dia sangat baik. Si B, pendiam, pemalu, tapi dibalik sikap diamnya dia mempunyai sesuatu hal yang mengasyikkan. Si C, lucu, kocak, banyak hal tak terduga yang dia bagi, tapi kalau sudah ngambek, semua bakal takut. Si D, disiplin, pintar, tapi dia sombong . Si E, sekilas tidak nampak istimewa dan sama seperti yang lain, tapi tunggu dulu, dia punya kejutan keren buat kita. Si F, terlalu pemilih dalam teman. Si G, suka cari muka, dan bermuka dua, tapi dia pada dasarnya cukup baik untuk seorang teman. Ahh, semuanya tak ada yang sempurna, tapi kelas kita, X8 cukup istimewa, cacat-cacat yang nampak akan tertutupi oleh kesempurnaan dari yang lain.
Sesekali terjadi konflik-konflik kecil. Pernah juga sih, satu kelas ngediemin salah seorang dari siswa kelas, tapi kita langsung sadar bahwa bersikap seperti itu hanya membuat kita terlihat seperti anak-anak TK. Malu, apalagi terdengar sampai luar kelas. Tanggung jawab, menuntun kita memposisikan diri menjadi lebih dewasa, saling jabat tangan, dan permohonan maaf menjadi akhir indah yang selalu terkenang.
Well, walaupun persahabatan kita di X8 tidak sesempurna metamorfosis kupu-kupu, tapi ketidaksempurnaan itulah yang malah membuat kita semua jauh lebih dewasa, mampu belajar dari kesalahan, menuntun kita bersikap bijak. Ya, sekarang kita belum menyadari, tapi lihat beberapa masa yang akan datang, percayalah bahwa tahun pertama abu-abu putih kita inilah sebagai pondasi dan tonggak utama kita dalam menuju kedewasaan. Pasti, dan pasti takkan terlupakan. Kecuali terjadi kecelakaan pada sistem ingatan kita (Naudzubillahh deh!).
Sekarang kita bukan apa-apa teman, kita hanya figuran dari sebuah drama. Tapi menerawanglah jauh ke depan, sepuluh tahun lagi, kita menjadi orang-orang yang mendapat lakon utama dalam drama kehidupan.
Inilah masa transisi kita, dari X8 kita mendapat teori dan simulasi dasar, selanjutnya kita akan mepraktekkan.
Semoga semua kebersamaan kita selama 31.536.000 sekon, terangkum indah dalam memori kita, dan pada saatnya nanti, ketika kita bernostalgia, memutar kisah demi kisah dalam balutan latar X8, kita akan tersenyum bangga, menitikkan air mata haru, dan berkata “Inilah momen terindah, terbaik, dan berharga dalam hidupku!”.
Semasa kita bersama… ada banyak hal yang kita anggap sebagai nestapa, kita ratapi ia, kita tangisi, kita geram, kita marah. Tapi ketika kita sudah berpisah, betapa berharganya peristiwa nestapa itu. Justru peristiwa yang pahit, menuntun kita menjadi baik.
Perpisahan bukan akhir dari cerita, kita akan tetap bertemu, setiap saat yang kita mau. Bertemu dalam hati, dalam mimpi, dalam bayangan, dalam nostalgia, dan dalam detik yang nyata.
Kala perpisahan mendekat
Melanda setiap jiwa
Itu bukan akhir dari segala cerita
Kita masih bisa bersama
Mengarungi hidup yang sarat akan canda, duka, luka, dan tawa
Aku percaya hidup ini takkan hampa, selama kalian masih ada…

(tribute, just for Grasseda X8 10/11 SMAN 3 Jombang)
15 Juni 2010
13:54

You May Also Like

0 komentar